15/06/2012

Membagi Kebahagiaan

Hari ini hari Jumat, kemarin hari Kamis, besok pasti hari Sabtu. Wah, sudah tak terasa saja hari terlewati bagaikan hembusan nafas yang tak kita hitung bukan. Hari ini hari istimewa dan berbahagia terutama untuk saya, kenapa? Karena ada sholat Jumat, ya sholat biasa 5 kali sehari. Tapi ini luar biasa di hari Jumat. Kenapa ? Karena disebut sholat Jumat. Emang mau disebut sholat apa? Ya, sholat Jumat seminggu sekali, dengan mengumpulkan para pria yang bijaksana dan tidak sombong, sehingga mau menghadap Tuhan. Setelah dikumpulkan, mereka diberi nasehat dan diingatkan. Ya diingatkan yang cuma seminggu sekali, cukuplah bagi kita yang mungkin jarang diingatkan atau tak sempat mengingat-ingat. Ingat apa? Perintah Tuhan dan laranganNya. Ya, memang mengingat Tuhan 5 kali sehari minimal. Tapi sesering apa sih kita mendapat nasehat agama?

Pada hari Jumat, kita ini para lelaki akan memakai baju yang terbaik, wangi, rapih, untuk menghadap Tuhan. Iya? Iya, kecuali keringanan bagi mereka yang tak sempat karena urusan mendesak. Jadi sudah wudlu, suci, rapih, bersih, ganteng kan?haha. Mungkin auranya beda, jadi mungkin saja para wanita melihat Anda hey semua lelaki. Lalu apa lagi istimewanya hari Jumat ? Ah, saya mungkin tak akan membahas dari hadits ataupun lainnya, karena sudah sering banyak yang mengingatkan mungkin Anda bosan. Saya juga memang tidak terlalu paham, maklum cupu tingkat sotoy. Saya lebih suka melihatnya dari sudut realitas. Kalau hari Jumat, pasti banyak pedagang dadakan di sekitar masjid. Hey, ini suatu hal menakjubkan. Tiba-tiba ramai dengan pasar dadakan. Tak apa, yang penting aman, nyaman dan teratur.

Mungkin semua paham di Al-Quran, pada hari Jumat kita disuruh menghentikan kegiatan duniawi kita sementara waktu untuk melakukan sholat jumat dan mendengarkan khotbah. Lalu setelah itu kita disuruh bertebaran di muka bumi, nyariin rahmat Tuhan. Emang rahmat Tuhan kemana ? Gak kemana-mana, ada di sekitar kita. Tapi kita yang tak terlalu memperhatikan, karena hidup tidak kita nikmati. Coba kau berhenti di pinggir jalan, lalu kau lihat sekitar. Niscaya kau akan bisa tersenyum kecil, hanya dengan melihat kehidupan masyarakat sekitar. Riuh rendah, tinggi kaya, sibuk, santai, semangat, murung, sedih, bahagia, wah warna-warni lah kehidupan. Kalau biasa aja, gak assik.

Eh, ini saya mau nulis apa sih? Oh ya, judulnya kebahgiaan. Bahagia maksudnya? Ya, jadi pada Jumat kan biasanya itu diputarkan kotak amal. Kita dapat mengisi nilai berapa saja yang dimasukkan ke kotak, gak usah sombong atau gengsi. Mau kecil atau banyak tak masalah, yang penting hati kamu ikhlas dan bahagia. Kenapa bahagia? Karena kelegaan orang merelakan hartanya adalah tak ternilai bahagianya. Kita bukan diikat harta, dan harta bukan milik kita. Kita bukan budak harta, tapi harta yang mencari kita. Ini yang mau saya kasih tahu. 'Harta bukan milik kita'. Milik siapa, Tuhan ? Lha itu mah sudah jelas, semua milik Tuhan. Mana ada milik kita. Tapi ini berbeda kawan. Begini saya jelaskan, kalau malas baca juga gak apa.

Kita dapat uang darimana? Kerja. Kerja darimana ? Kerja karena kita sekolah atau punya keahlian. Terus bisa sekolah itu darimana ? Dari kerja. Lho kok muter, salah jelasin saya. Kerja, karena keahlian. Punya keahlian, punya tenaga baru kerja. Jadi punya tenaga, dapat dari makan. Makan dapat dari sayur/nasi. Nasi dari beras, beras dari padi. Padi ditanam pak tani. Pak tani jual padi dan gabah, dapat uang. Pak tani nanam padi dapat gabah. Pak tani dapat padi dari uang. Kok masih muter ya? Emang gitu, oh ya benar begitu.

Kehidupan ini lingkaran dari berbagai macam sumbangsih manusia, peran dan bagian masing-masing. Kehidupan ini ada bukan hanya karena kita aja yang bergerak, bukan karena kita saja kita ada. Bukan hanya jerih payah kita saja, kita bekerja dapat duit. Tapi bantuan pak tani yang nyediain beras, pak sopir yang ngantarin beras, bapak kita yang ngasih duit, Ibu kita yang bikinin makanan, mamang sayur juga yang udah jualin sayur, apa lagi banyak lah kalau saya sebut satu-satu. Jadi masih ngerasa Anda hidup karena diri Anda sendiri? Harta Anda milik Anda sendiri ?

Saya setuju dengan konsep Islam, bahwa di sekian harta milik kamu ada hak orang lain. Dan hey, saya menemukannya dari konsep tadi. Setiap orang punya andil masing-masing untuk mengantarkan rezeki kita sampai di tangan kita. Saya ingin mengajak kawan-kawan semua untuk berbagi rezeki..hehe. Bagi yang naik motor, cobalah sekali-sekali berbagi rezeki dengan supir angkot/bus. Bagi yang suka ke mall, sekali-kali berbagilah ke warung biasa, toko biasa. Saya lebih suka dengan membeli barang ke toko biasa, karena itu hey mereka butuh. Saya lebih suka beli barang lokal #asalbagus, daripada merek luar. Kenapa ? Hey, itu merek luar bikinnya dari kita, menggunakan buruh kita yang dibayar murah, tapi barang dijual mahal.

Berbagi kebahagiaan itu sederhana, dan tidak perlu repot-repot. Selain membagikan harta, kita juga bisa dengan berbagi meringankan beban orang lain. Kita ada rezeki ilmu, ajarkanlah ke orang lain. Kita ada rezeki umur, bermanfaat lah untuk orang lain. Kita ada rezeki iman, sebarkanlah kebaikan. Masih banyak rezeki yang tidak kita sadari. Kebahagiaan yang maksimal, adalah saat kita dapat membuat orang lain bahagia. Itu double combo breaker bung. Kita bahagia, orang lain bahagia. Jangan mencari kebahagiaan untuk diri sendiri. Ah, nanti lagi saya bahas mengenai tafsir kebahagiaan..hehe. Sudah panjang, nanti Anda bosan, setuju? Saya tidak.

Jika Anda berbahagia, maka bagikanlah. Jika Anda berduka, sembunyikanlah.

Selamat berbahagia, kami sudah sedari dulu.